MENULIS DESKRIPTIF


Materi deskripsi sebenarnya sudah dibahas oleh guru bahasa indonesia kalian, mungkin sejak kalian SMP, nanti SMA diulangi lagi, nanti kuliah, kalau pas kuliah bahasa indonesia, diulangi lagi. Bagi saya, penulisan deskripsi merupakan salah satu hal mendasar yang perlu dilatih dalam proses menulis.

Jika Anda ingin memikat pembaca dalam esai atau cerita, tidak ada cara yang lebih baik selain melalui paragraf deskriptif yang jelas dan hidup. Paragraf deskriptif merupakan cara terbaik apabila Anda ingin kreativitas yang mengambil alih tulisan, bereksperimen dengan struktur dan konten, serta menggunakan frasa mencolok dan tidak biasa untuk menyita perhatian pembaca. Ketika mendeskripsikan manusia, tempat, atau benda, paragraf harus membuat pembaca merasa bahwa mereka berada di tempat itu bersama Anda atau karakter ciptaan Anda, dan mengalami momen tersebut secara langsung.

Misalnya kita mendeskripsikan manusia, ini contoh saja ya

Awali paragraf dengan kalimat topik umum yang memperkenalkan orang

Kalimat perkenalan singkat di awal paragraf akan memikat perhatian pembaca dan mengarahkan fokus pada orang yang dideskripsikan. Tulis kalimat pertama ini dengan jelas dan ringkas, fokus pada satu aspek penampilan sehingga pembaca tidak bingung dengan terlalu banyak deskripsi sekaligus. Kalimat topik juga dapat dibagi jadi dua kalimat supaya lebih mudah dicerna. Mulailah dengan kalimat seperti ini.

“Bapak Bagas adalah orang paling tinggi yang pernah kulihat.”

“Untuk memahami pikiran Johan, lihat saja tangannya. Keduanya tidak pernah berhenti bergerak.”

Fokuslah pada bagian penampilan yang paling menonjol

Supaya pembaca makin terpikat, segera lanjutkan pendahuluan umum ke bagian penampilan yang paling menarik atau tidak biasa. Pikirkan bagian yang Anda perhatikan pertama kali, atau yang menciptakan kesan terbesar saat pertama Anda melihatnya. Untuk karya tulis kreatif, seperti narasi, Anda juga dapat menggunakannya dalam kalimat pendahuluan. Sebagai contoh

”Lengannya tampak terlalu panjang untuk tubuhnya, dan berotot tidak proporsional, seperti dua ular piton albino.”

Fokuslah pada detail fisik yang mengisyaratkan kepribadian

Hati-hati ketika memilih kata-kata deskriptif, paragraf dapat memberi gambaran jelas tentang seseorang sekaligus petunjuk tentang siapa dia. Cari kata-kata kuat dan berpengaruh yang mampu menyampaikan poin Anda dan menciptakan gambaran yang cocok dengan orang tersebut

Menunjukkan Kepribadian Melalui Deskripsi Fisik

Kebaikan atau keramahan: “Dia punya kecenderungan mencondongkan badan ke depan untuk tersenyum sambil menatap mataku.”

Kekasaran: “Dia menjulang tinggi di atas semua orang lain di ruangan itu, memandang di atas kepala mereka seolah mencari sesuatu yang lebih menarik.”

Ambisi: “Dia berjalan dengan energi yang sepertinya berawal dari ujung kakinya, melangkah dengan mantap, terus sampai ke setiap helai rambut yang diikat rapi dalam ekor kuda.”

Isi detail-detail terakhir untuk memberi gambaran yang bagus

Pastikan pembaca mengenali bagian paling penting dari penampilan tokoh. Sentuh aspek utama pada tubuh dan pakaian serta wajahnya karena itu adalah bagian yang paling menarik bagi pembaca. Lanjutkan penggunaan kata-kata kuat dan deskriptif, tantang diri Anda untuk menggambarkan dengan unik

Misalnya, untuk mendeskripsikan wajah, Anda bisa menulis, “Hidung dan dua gigi depannya agak miring. Dia selalu menarik rambut panjangnya ke depan untuk dikibaskan lagi ke belakang, menyingkirkan poni dari matanya seakan dia tidak tahu kenapa ada poni di sana.

Untuk mendeskripsikan tubuh atau pakaian, Anda bisa menulis, 

“Pria itu besar, tetapi pembawaannya menyiratkan dia ingin meminta maaf karena memiliki tubuh sebesar itu. Dia membungkukkan bahu dan memiringkan leher untuk menjepit ponsel, dengan baju abu-abu supaya bisa menyatu dengan tembok.”

Detail umum semestinya hanya disebutkan jika menambahkan keterangan tentang kesan atau kepribadian tokoh. Misalnya, jika warna mata tidak berhubungan dengan kepribadian, tidak perlu disebutkan.

Gunakan bahasa figuratif dan kata sifat yang kuat di sepanjang paragraf.

Metafora, simile, dan bahasa deskriptif yang menarik akan memberi gambaran tentang tokoh tanpa menghilangkan ketertarikan pembaca. Tunjukkan semangat dan penampilannya tanpa banyak kata, dan cara terbaik adalah menggunakan bahasa dan frasa yang kuat dan dipilih dengan hati-hati. Tantang diri Anda untuk memasukkan frasa yang belum pernah digunakan, atau selipkan kata dengan cara lain untuk menampilkan dimensi baru pada tokoh.

Menggunakan Bahasa Figuratif

Simile: perbandingan antara dua hal menggunakan kata “seperti” atau “bagai”.

Contohnya, “Telinga bayinya kecil dan rapuh seperti kulit kerang.”

Metafora: penggunaan kata atau frasa untuk menggambarkan objek, tindakan, atau orang yang tidak berkaitan dengan arti sebenarnya.

Contohnya, “Di kelas, Ibu Santi ini aktris. Dia melayang dari satu titik ke titik lain dalam ruangan dan menghidupkan cerita yang kami baca dengan berbagai suara dan ekspresi wajah untuk tiap karakter.”

Akhiri paragraf dengan deskripsi atau kesimpulan yang menarik

Akhir paragraf adalah bagian yang akan menempel di benak pembaca. Usahakan membuat kalimat terakhir yang paling menarik, baik dengan deskripsi final yang tidak diduga atau dengan meringkas materi secara unik dan mengejutkan. Sebagai contoh:

”Aku sudah bertahun-tahun kenal Lulu, tetapi belum pernah melihatnya pakai sepatu. Pada hari-hari yang panas, kulihat telapak kakinya menghitam dan kapalan karena gesekan aspal, yang terbakar di bawah sinar matahari sampai beruap. Pasti rasanya panas, tetapi dia hanya berjinjit dan tertawa.”

“Terlepas dari suaranya yang lantang, bahu yang tegak, dan senyum lebar, Henry adalah orang paling sedih yang pernah kukenal.”


note : materi pekan 2 kelas menulis berasama PJS

Post a Comment