MENELAAH SERUAN LENIN KEPADA KAUM BURUH


Penulis : Galih Pramono

“Dulu, hanya para mahasiswalah yang memberontak, tetapi sekarang ribuan dan puluhan ribu kaum buruh telah bangun di semua kota besar. Mereka kebanyakannya berjuang menentang majikan-majikan mereka, menentang pemilik-pemilik pabrik, menentang kaum kapitalis. (Vladimir Lenin dalam buku Kepada Kaum Miskin Desa)”

Sejak genderang perang antara kaum buruh dan kapitalis ditabuh hingga hari ini, perjuangan kaum buruh tak pernah usai. Perjuangan atas hak, atas tanah, atas upah yang sepadan dan atas kebebasan. Masa puncak kemenangan kaum buruh terjadi tatkala partai sosialis-demokrat rusia berhasil mengambil alih apa yang disebut sebagai “Kebebasan Politik”. Kaum sosialis-demokrat rusia bersama buruh dan rakyat rusia berhasil menggulingkan Tsar Nikolai II melalui perjuangan panjang dan berdarah-darah. Melalui “kebebasan politik” inilah partai sosialis-demokrat dengan dukungan penuh dari buruh dan rakyat rusia merubah tatanan politik Negara yang kapitalistik, membasmi para borjuis kemudian menerapkan sebuah tatanan Negara baru

“Kami hendak mencapai suatu susunan masyarakat yang baru dan lebih baik: di dalam masyarakat yang baru dan lebih baik ini tidak boleh ada si kaya ataupun si miskin; semua orang harus ikut bekerja. Bukan golongan kecil orang-orang kaya, melainkan seluruh Rakyat pekerja harus menikmati hasil-hasil kerja bersama. Mesin-mesin serta penyempurnaan-penyempurnaan lain harus meringankan pekerjaan semua dan bukan memungkinkan beberapa gelintir orang menjadi kaya atas kerugian ber-juta-juta dan puluhan juta Rakyat. Masyarakat yang baru dan lebih baik ini dinamakan masyarakat sosialis”.

Kalimat yang diungkapkan vladimir lenin tersebut tentu saja telah memberikan mimpi kepada mayoritas penduduk bumi. Faktanya system kapitalsime memang merupakan biang keladi rusaknya tatanan sosial masyarakat, timbulnya kesenjangan antar kelas di masyarakat. Ketika ekonomi dikuasikaum kapitalis, tak ayal seluruh lini kehidupan dikuasai oleh mereka. Tidak ada persamaan, tidak ada kesetaraan yang ada hanyalah segelintir tuan yang memperbudak juataan manusia di muka bumi ini.

Post a Comment