CARA MENULIS PARAGRAF NARATIF



Paragraf narasi menceritakan kisah, nyata maupun fiktif, dengan memperkenalkan suatu topik, menambahkan lebih banyak detail, kemudian diakhiri dengan suatu refleksi atau transisi ke paragraf lain. Mampu menulis paragraf narasi dengan tepat merupakan keahlian penting bagi siapa pun yang ingin menulis atau menceritakan kisah, dari pengarang, jurnalis, hingga pemasang iklan. Mempelajari elemen-elemen esensial (pendahuluan, detail-detail penting, dan kesimpulan) dan bagaimana menggabungkan semuanya dengan ringkas akan memampukan Anda menciptakan kisah singkat nan lengkap untuk para pembaca. Selain itu, Anda juga akan menjadi penulis yang lebih baik dan lebih percaya diri

MEMPERKENALKAN KISAH

1. Rencanakan untuk menceritakan paragraf narasi dari sudut pandang orang pertama atau ketiga. 

Gunakan "saya", "aku". "dia", "ini", atau "mereka" sebagai subjek penutur kisah. Meskipun paragraf narasi paling sering diceritakan dari sudut pandang orang pertama—berkaitan dengan kisah yang terjadi pada diri pencerita—itu juga bisa diceritakan dari sudut pandang orang ketiga.

Anda bisa menghubungkan sesuatu yang terjadi kepada orang lain, bahkan tokoh fiktif. 

2. Gunakan bentuk waktu yang konsisten. 

Perhatikan panduan tulisan, jika ada, untuk menentukan bentuk waktu mana yang harus digunakan. Jika tidak ada perintah khusus, Anda bisa memilih untuk menggunakan past tense (masa lampau) atau present tense (masa kini). Pastikan Anda hanya menggunakan 1 bentuk tense secara konsisten sepanjang paragraf, dan hindari berganti-ganti tense.

Pengecualian bisa berlaku jika Anda beralih dari percakapan (menggunakan present tense) dan narasi kejadian-kejadian yang ada (past tense).

3. Buatlah kalimat topik yang menarik

Tarik perhatian pembaca ke paragraf narasi Anda dengan menciptakan kalimat pembuka yang menghadirkan kegembiraan atau ketegangan. Kalimat ini harus memperkenalkan tujuan paragraf tersebut—kisah—dan membuat pembaca ingin terus membaca lebih lanjut.

4  Tampilkan karakter utama yang terlibat dalam kisah. 

Perkenalkan semua tokoh yang akan berperan penting dalam kisah tersebut sehingga para pembaca memahami siapa yang menjadi bagian dari narasi itu. Anda tidak perlu memperkenalkan semua karakter yang akan diceritakan, tetapi memperkenalkan orang-orang yang akan terlibat dalam kisah itu akan sangat membantu

5. Atur suasana kisah.

 Sediakan latar untuk kisah Anda dan arahkan para pembaca ke waktu terjadinya kisah. Ini membantu mereka menempatkan diri sebagai penutur kisah dan memahami pemikirannya untuk setiap adegan dalam kisah tersebut.

Semua informasi latar setelah kalimat topik, seperti tokoh-tokoh lain dan tempat berlangsungnya kisah, harus sepanjang 1-4 kalimat.

6. Rencanakan untuk menulis paragraf narasi berisi minimal 9 kalimat

Tulis 1 kalimat topik, 1-4 kalimat informasi latar, 2-4 kalimat pembuka kisah, 3-5 kalimat untuk menghadirkan konflik, 1-3 kalimat untuk menyelesaikan konflik, dan 1-2 kalimat untuk memaparkan kesimpulan.

Meski panjang paragraf bisa bervariasi berdasarkan konten yang ada, paragraf standar yang hanya terdiri dari lima kalimat kemungkinan besar tidak akan menyediakan cukup detail untuk menceritakan narasi selengkapnya.

MENYEDIAKAN DETIL NARASI

1. Akhiri kisah dengan kesimpulan yang merefleksikan kejadian dalam cerita. 

Gunakan kesimpulan untuk memberikan opini Anda terkait kisah itu. Misalnya, berikan pemahaman tentang bagaimana kejadian itu memengaruhi penutur kisah (mungkin Anda sendiri) saat ini atau bagaimana itu memengaruhi pilihan yang dibuat pencerita sejak kejadian tersebut. Biasanya, kesimpulan ditulis sepanjang 1-2 kalimat

Kesimpulan yang Anda buat sangat bergantung pada nada, isi cerita, dan sudut pandang pencerita.

2. Periksa paragraf untuk mencari kesalahan ejaan dan struktur.

Teliti paragraf Anda untuk memastikan semuanya bisa dibaca dan tidak ada kesalahan eja atau struktur. Cetak paragraf di selembar kertas daripada berusaha menyuntingnya di komputer. Membaca cerita Anda dengan lantang adalah cara yang hebat untuk mendengarkan masalah struktur dan bagian cerita yang kurang mengalir.

Jangan bergantung kepada alat pemeriksa ejaan, karena itu tidak bisa menangkap semua kesalahan!

3. Baca ulang paragraf untuk memastikan cerita itu kuat.

Bacalah paragraf Anda untuk kali terakhir untuk memastikan kisah tersebut masuk akal. Jika seseorang mendatangi Anda dan menceritakan kisah tersebut, apakah Anda akan butuh informasi tambahan? Jika demikian, berikan detail tambahan yang diperlukan untuk membuat kisah tersebut lebih mudah dipahami.

Tips

- Untuk membuat paragraf narasi Anda menarik, lontarkan ide-ide kisah tersebut ke seorang teman sebelum Anda mulai menulis. Memfokuskan kisah pada momen-momen istimewa dan transformatif bagi Anda dan penutur kisah lebih baik daripada menghubungkan kisah kepada peristiwa sehari-hari

- Parameter kalimat yang diuraikan di sini hanyalah pedoman, bukan aturan baku. Bila diperlukan, paragraf narasi dapat ditulis lebih pendek atau lebih panjang agar sesuai dengan konten.

Post a Comment